Percayahkah anda: Sejak dulu manusia selalu ditakdirkan untuk saling membunuh, pendusta, penghianat, idiot, maling, bajingan, rakus, pencemburu, ambisius, berpikiran buas, bermoral bejat, munafik dan goblok...

5 Sep 2010

Sejuta Harapan Dari “Mimbar 1000 Harapan”

Oleh: SangKodok

"Jangan Pernah Berhenti Untuk Berharap, Karna Kita Yakin Suatu Saat Harapan-Harapan Itu Akan Terwujud…."


Minggu, 8 Agustus 2010 Pukul 06:00 WIB Bertempat di Jogging Track Pintu 2 Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kontras beserta ke-Tiga Puluh Enam Lembaga Swadaya Masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Organisasi Penyelenggaran Mimbar 1000 Harapan melakukan aksi kampanye publik lintas isu, dimana aksi kampanye publik lintas isu atau  Mimbar 1000 Harapan ini bertujuan untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menyampaikan atau meyuarakan harapan-harapannya ke-depan terhadap Bangsa Indonesia yang tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2010 merayakan HUT Kemerdekaan yang ke-65. Ide kampanye ini muncul pertama kali pada tahun 2008 guna merespon keprihatinan atas kasus pembunuhan terhadap aktifist HAM (Munir) dan kasus pembunuhan di Palestina. 

Memibar 1000 Harapan ini merupakan kampanye yang ke tiga kalinya, yang dilakukan oleh Koalisi Organisasi Penyelenggaran Mimbar 1000 Harapan dengan mengangkat tema “Merdeka dari Korupsi, Kehancuran Lingkungan dan Kekerasan”. Dalam aksi kampanye publik ini Koalisi ingin mengajak masyarakat untuk mengespresikan makna HUT ke-65 tahun kemerdekaan Indonesia dengan sebauh harapan terhadap Bangasa ini yang bebas dari Korupsi, Kerusakan Lingkungan dan Kekerasan.

KontraS yang tergabung dalam Koalisi Organisasi Penyelenggaran Mimbar 1000 Harapan, sebagai perwakilan dari Klaster HAM mengambil bagian dalam aksi kampanye ini dengan melibatkan masyarakat terutama anak-anak usia dini yang ada di sekitar Gelora Bung Karno untuk ikut berpartisipasi mengekspresikan makna kemerdekaan, dan pengenalan terhadap makna Human Love Human (HLH) melalui permainan ular tangga dan mewarnai sebuah puzel HLH. Permainan ini dilakukan dengan maksud sebagai bagian dari proses pengenalan dan pembelajaran terhadap generasi muda yang pada khususnya anak-anak usia dini, dengan harapan bahwa ke depan generasi muda Indonesia akan selalu mengedepankan rasa kasih sayang terhadap sesama manusia, ketimbang dari sebuah aksi kekerasan.

Selain kampanye melalui permainan, KontraS juga menyediakan balon HLH, stiker HLH, Pin HLH, dan Jadwal Imsakiyah yang masing-masing berjumlah 1000 buah sesuai dengan aksi Mimbar 1000 Harapan ini. KontraS juga membagikan produk-produknya berupa Buku-buku, Buletin guna menambah pengetahuan masyarakat akan pentingnya merawat sebuah kebebasan dan menolak segala bentuk kekerasan.

Selain Klaster HAM, tersedia juga Klaster Lingkungan yang diisi oleh LSM-LSM lingkungan seperti WALHI, JATAM, KIARA dsb, yang menampilkan foto-foto kerusakan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia terutama kerusakan hutan akibat pengalihan fungsi hutan, perubahan iklim hingga dampak dari bencana lumpur Lapindo. Tidak hanya Hutan saja yang rusak akan tetapi ekosistem laut Indonesia yang dari tahun ke tahun semakin rusak dan mengalami kepunahan. Menyambut HUT ke-65 Tahun Negri ini klaster lingkungan mengajak dan memberikan penyadaran terhadap masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan agar kedaulatan rakyat atas bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya tidak sebatas pada dokumen negara saja. 

Dalam Mimbar 1000 harapan Klaster Korupsi juga tak mau ketinggalan, dimana LSM yang terlibat dalam Klaster ini antara lain IBC, ICW, MTI, FITRA dsb, mengajak masyarakat untuk menuliskan harapan-harapanya dan menempelkannya pada sebuah Pohon harapan akan bahaya Korupsi bagi negri ini yang sudah sangat masif diberbagai sektor, mulai dari peradilan, lembaga legislatif hingga lembaga pemerintahan. 

Acara Mimbar 1000 Harapan juga dimerihkan dengan performance dari  Kill the DJ, Pandji, Positive Energy, Angger Zeland, Respito Band, Angger Band,  Tarian Papua, dan Arus Pelangi Dance serta Orasi Politik dan Budaya oleh Bambang Widjayanto, dan pengunjung sebagai perwakilan masyarakat. Dengan berlangsungnya acara ini, kita ingin membuktikan bahwa dengan kondisi yang memprihatinkan dan ditengah sikap apatisme yang ada  masyarakat Indonesia telah membuktikan bahwa kita, masyarakat Indonesia tidak pernah menyerah, karna kita masih memiliki 230 juta harapan yang diekspresikan dengan bahasa kita masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar